Di tengah sepinya bursa Pilpres 2019, DPC PKB Banyumas mendorong duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan Capres 2019.
Partai Demokrat mengaku lebih senang jika poros ketiga atau poros baru bisa dibentuk dengan sejumlah partai politik untuk mengusung pasangan Capres dan Cawapres di Pilpres 2019.
Dalam rangka menentukan pasangan Capres dan Cawapres, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjaring aspirasi dari seluruh kadernya.
Partai Demokrat dan Partai Gerindra memiliki kesamaan pandangan dalam menghadapi Pilpres 2019 mendatang. Kedua partai itu terbuka untuk menjalin koalisi. Bagaimana dengan pasangan capres dan cawapres?
Menjelang pendaftaran pasangan capres-cawapres, sejumlah aktivis Pro Jokowi mendeklarasikan berdirinya Projo Karya. Deklarasi itu sekaligus menyampaikan dukungan kepada Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto sebagai cawapres Jokowi.
Partai koalisi pendukung Prabowo Subianto harus piawai dalam mendaur ulang pasangan Capres-Cawapres sebagai penantang Presiden Jokowi untuk berlaga pada Pilpres 2019 mendatang.
Bersamaan dengan jadwal pendaftaran di KPU, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga telah siap menerima laporan harta kekayaan pasangan Capres-Cawapres mulai Sabtu (4/8).
Setelah resmi deklarasi, Presiden Jokowi-Ma`ruf Amin akan mendaftarkan diri sebagai pasangan capres-cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) besok, Jumat (10/8) pagi.
KPK mengingatkan pasangan capres-cawapres yang sudah resmi mendaftar ke KPU untuk segera melaporkan harta kekayaan. Mengingat, Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) menjadi salah satu syarat pencalonan capres-cawapres.
Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) disebut menjadi salah satu dewan panasihat tim kampanye nasional (TKN) pasangan capres-cawapres, Jokowi-Ma`ruf Amin dalam kontestasi Pilpres 2019 mendatang.